Miris.!! Kasus Dugaan Pembunuhan Tahun 2016 Belum Terungkap, Ibu Korban Minta Keadilan

Avatar photo

KABUPATEN TANGERANG – No Justice No Viral, kata kata itulah yang tersemat pada kasus pembunuhan “Vina Cirebon” yang saat ini ramai di bicarakan. Namun, sayang tidak pada kasus dugaan pembunuhan gadis 20 tahun berinisial ED asal Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluknaga, tahun 2016 hingga kini belum terungkap.

Padahal kasus tersebut sudah dilaporkan oleh keluarganya ke Mapolsek Teluknaga dengan nomor: TBL/163/K/II/2016/Sek.Tlga. Atas laporan ibu kandungnya bernama Rohimi didampingi Yadi Cahyadi (saksi).

Rohimi ibu korban saat ditemui awak media dikediamannya, mengutarakan rasa sedih yang bercampur keanehan. Pasalnya, sampai saat ini (Thn 2024) pihak Mapolsek Teluknaga belum memberikan keterangan kasus anaknya.

“Anak saya telah meninggal tahun 2016 lalu. Namun, sampai sekarang tidak ada kejelasan apa-apa dari Polsek. Anak saya meninggal dibunuh tapi pelakunya belum tertangkap.” keluhnya, Rabu (17/07/2024) siang.

Lanjut Rohimi berharap, Polisi segera menangkap terduga pelaku yang telah menghabisi nyawa putrinya. Selain itu, Rohimi juga ingin mengetahui motifnya apa terduga pelaku tega membunuh putrinya yang baru satu tahun bekerja di minimarket.

“Saya pinta, pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini, biar saya tahu apa maksud terduga pelaku membunuh anak saya,” ucapnya dengan nada kesal.

Rohimi menyebut, saat jasad putrinya ditemukan sudah tidak bernyawa lagi di wilayah Kampung Wates, Desa Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluknaga, pagi hari.

Terlihat ada bekas luka tusukan senjata tajam di ketiak tangan sebelah kanan. Menurut hasil Otopsi RSU Tangerang, diduga korban meninggal bukan karena kecelakaan melainkan dibunuh.

“Sebelum berangkat kerja pagi, saya siapin makan, terus katanya anak saya buru-buru harus berangkat pagi, begitu sekitar jam 8 pagi saya dapat kabar anak saya meninggal, hasil otopsi rumah sakit, saya lihat di ketiak kanannya ada bekas luka tusuk sampai daging payudaranya agak keluar sedikit,” terangnya.

Baca juga:  Pemdes Jati Mulya respon Cepat Tinjau kondisi Rumah Warga tidak layak huni 

Saat meninggal, kata Rohimi, barang-barang berharga milik putrinya tidak ada yang hilang, hanya tas kecil milik putrinya yang tidak ada. Namun, saat ketiga harinya putrinya meninggal dunia, Rohimi merasa kaget ada seseorang yang mengantarkan tas kecil milik putrinya yang hilang.

“Waktu jasad anak saya ditemukan, motor, HP dan barang berharganya masih ada, hanya tas yang kecil punya anak saya yang hilang, tapi begitu tiga harinya anak saya meninggal ada satu orang lelaki teman anak saya kerja datang mengantarkan tas punya anak saya yang hilang,” paparnya.

Sementara kakak korban Ida Laila mengaku, awal mengetahui adiknya meninggal dunia dari keluarganya yang menelepon dirinya, yang semula mendapat kabar bahwa adiknya mengalami kecelakaan.

“Saya lagi bekerja terus dapat telepon dari saudara katanya adik saya kecelakaan, saya tidak sempat melihat jasad adik saya, tapi saya lihat di baju yang dipakai adik saya dan foto adik saya di lokasi tidak ada darah,” tuturnya.