Ketua Bendahara Pendekar Banten, Minta Publik Bisa Bedakan Hal Faktual dan Sensasional dalam Kasus Baku Tembak Ajudan Ferdy Sambo

Avatar photo

KABUPATEN TANGERANG – Maraknya pemberitaan pribadi tentang sosok istri dari Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Irjen Ferdy Sambo yang menjadi korban pelecehan seksual oleh ajudannya mendapat perhatian dari Pengamat dan Ketua Bendahara Ormas Pendekar Banten Korda II Kabupaten Tangerang, Topik Qulhadi S.Sos.

Menurut penilaian dan Analisanya, peran Pers dan masyarakat luas juga harus bisa membedakan, serta memisahkan antara informasi yang Faktual dan Sensasional dalam peristiwa baku tembak di rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo tersebut.

“Hal paling penting adalah memisahkan apa yang sebetulmya sedang diteliti secara Scientific oleh pihak kepolisian dan apa yang terlanjur dikonsumsi oleh Publik sebagai hal yang Sensasional,” kata Topik Qulhadi saat dihubungi wartawan, (16/07/2022).

Di dalam penjelasan pertama, sambung Topik Qulhadi, publik mengetahui terdapat korban tewas dalam kasus baku tembak tersebut. Jadi wajar saja jika pihak keluarga yang tewas juga ingin meminta hak pertanggung jawaban hukum atas tewasnya anggota keluarga mereka.

Fakta lainnya adalah, soal peristiwa pelecehan seksual yang mengawali terjadinya Insiden baku tembak tersebut. Oleh karena itu, perlindungan terhadap korban pelecehan seksual, dalam hal ini istri Irjen Ferdy Sambo (red.Putri) juga harus kita dihormati bersama,” ujarnya.

Baca juga:  Peringati Harkitnas, Danlantamal XIV Sorong Pimpin Upacara Penaikan Bendera Merah Putih